Kamis, 15 Desember 2011

Berharap kau adalah muslimah.

Aku lihat seseorang di balik ruangan kaca di tempat kerjaku. Memakai jas lab putih, tubuhnya tinggi ramping, rambutnya agak kecoklatan dan diikat satu di belakang. Bekerja di depan komputer dengan mata yang tidak luput mengawasi para bawahannya yang tengah bekerja mengemasi obat. Orang-orang disini memanggilnya "Ci". Matanya yang sipit dan kulitnya yang putih memang jelas membuka identitas bahwa ia keturunan Cina.
Bukan kecantikan atau kecerdasannya yang hendak aku paparkan disini Sobat kalbu.
Namun satu hal yang aku ingat tentangnya dan membuatku ingin terus menatapnya saat itu. Aku mencari sebuah kehangatan dan ikatan persaudaraan di balik ketegasannya yang kadang membuat kami, para bawahannya malas memperpanjang urusan dengannya.
Tadi pagi, saat rapat umum ada satu pesan yang membuatku menjadi ingin dekat dengannya. Meski semua orang ingin menjauhinya karena sikapnya yang so perfect.
"Teteh-teteh.." sapanya tadi pagi kepada kami, para bawahannya.
"Satu hal yang ingin saya ingatkan kepada teteh-teteh semua jika menerima gaji, harus melakukan satu hal. Apa itu?" ia tersenyum, manis.
Semuanya serentak menjawab, "Menabung..!!"
Kecuali aku yang terdiam, karena asyik menatap pesonanya.
Namun aku dan semua bingung saat dia menggeleng seraya tersenyum.
"Yang pertama harus kita lakukan saat menerima gaji adalah..... zakat teteh-teteh..."
Semuanya membulatkan mulut.
Dan entah apa hanya aku atau memang ada yang lain. Hatiku bergetar saat mendengar itu. Kami, tak ada satu pun yang mengingat tentang zakat. Tapi ia... Oh, aku masih menatapmu disini. Mencari kehangatan, berharap kau adalah....muslimah.

#hikmah silahkan sobat kalbu ambil sendiri. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar